Investigasi Tragedi Kanjuruhan, KontraS Temukan 12 Fakta: Kejahatan yang Terjadi Secara Sistematis

- Senin, 10 Oktober 2022 | 23:20 WIB
12 fakta dibeberkan KontraS, kejahatan yang disengaja
12 fakta dibeberkan KontraS, kejahatan yang disengaja

Jatengpost.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), membentuk Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil untuk menginvestigasi tragedi berdarah yang terjadi di Kanjuruhan, pada Sabtu (1/10) lalu. 

Tim tersebut dalam konferensi pers yang di gelar secara daring, pada Minggu (9/10) menyampaikan, temuan awal di Kanjuruhan, merupakan dugaan kejahatan yang terjadi secara sistematis dan tidak hanya melibatkan pelaku di lapangan. 

Dalam investigasinya, Tim Pencari Fakta bentukan Kontras itu setidaknya telah menemukan 12 temuan awal. Temuan-temuan tersebut adalah hasil dari wawancara sejumlah saksi dan korban yang mengalami luka ringan hingga gegar otak, bahkan ada yang sampai mengalami trauma berat.

Baca Juga: Mohon Ampunan, Personel Polres Malang Kota Gelar Sujud Bersama Atas Tragedi Kanjuruhan

Berikut 12 temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil:

Pertama, tim menemukan fakta pada saat pertengahan babak kedua, terdapat mobilisasi sejumlah pasukan yang membawa gas air mata, padahal diketahui tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan saat itu. 

Kedua, ketika pertandingan antara Arema FC dan Persebaya selesai, didasari pada keterangan saksi-saksi, sejumlah suporter yang masuk ke dalam lapangan hanya ingin memberikan dorongan motivasi dan memberikan dukungan moril kepada seluruh pemain.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Nonmuslim, Ini Profil Biodata dan Agama Farel Prayoga Sebenarnya

Namun, direspon secara berlebihan dengan mengerahkan aparat keamanan dan kemudian terjadi tindak kekerasan. Karena hal inilah, para suporter lain ikut turun ke dalam lapangan untuk menolong suporter yang mengalami tindak kekerasan dari aparat keamanan, bukan untuk penyerangan. 

Ketiga, sebelum tindakan penembakan gas air mata, tidak ada upaya dari aparat untuk menggunakan kekuatan lain seperti kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, perintah lisan atau suara peringatan hingga kendali tangan kosong lunak.

Keempat, tindak kekerasan yang dialami para suporter, tidak hanya dilakukan oleh anggota Polri tetapi juga dilakukan oleh prajurit TNI dengan berbagai bentuk seperti menyeret, memukul, dan menendang. 

Baca Juga: Viral Video Lesti Menangis Dipeluk Sang Ayah di Depan Kakbah

Kelima, kesaksian para suporter, penembakan gas air mata tidak hanya ditujukan ke bagian lapangan, tetapi juga mengarah ke bagian Tribun sisi Selatan, Timur, dan Utara sehingga hal tersebut menimbulkan kepanikan yang luar biasa bagi suporter yang berada di Tribun. 

Keenam, saat ingin hendak keluar dgn kondisi akses evakuasi yg sempit, terjadi penumpukan di sejumlah pintu yg terkunci. Diperparah dgn masifnya penembakan gas air mata o/ aparat kepolisian mengakibatkan para korban sulit bernafas hingga menimbulkan korban jiwa. 

Ketujuh, setelah mengalami rentetan peristiwa kekerasan, para suporter yang keluar dengan kondisi berdesak-desakan, minim mengalami pertolongan dengan segera dari pihak aparat kepolisian, para korban dengan caranya sendiri berusaha untuk keluar. 

Halaman:

Editor: Anjas Jazuli

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X