Jatengpost.com - Presiden Jokowi mengaku heran dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Pasalnya, beberapa waktu belakangan barang kebutuhan masyarakat tersebut langka dan mahal di negara yang jadi produsen minyak sawit.
"Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, ironis. Kita malah kesulitan mendapatkan minyak goreng,” kata Jokowi dikutip Jatengpost.com dari Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat, (29/4/2022).
Ia mendesak pelaku usaha minyak sawit agar lebih bijak menyikapi kebijakan larangan ekspor minyak. Jokowi menegaskan tidak akan membiatkan minyak goreng langka di Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu Kapilaritas Pada Tumbuhan?
"Volume bahan baku minyak goreng yang kita produksi dan kita ekspor jauh lebih besar daripada kebutuhan dalam negeri. Masih ada sisa kapasitas yang sangat besar jika kita semua mau dan punya niat untuk memenuhi kebutuhan rakyat sebagai prioritas dengan mudah kebutuhan dalam negeri dapat dicukupi,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengumumkan larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya agar ketersediaan untuk masyarakat dalam negeri bisa terjaga.
Lebih lanjut, selama empat bulan terakhir kebijakan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng dinilai masih belum efektif.
Kenaikan harga minyak goreng sebelumnya sempat terjadi di pasaran sejak akhir 2021 lalu. Hingga akhirnya diketahui bahwa kelangkaan tersebut terjadi karena adanya mafia minyak goreng.
Artikel Terkait
PDI Perjuangan "Guyur" 10 Ton Minyak Goreng pada Masyarakat
Pengantin di Ponorogo Resmi Nikah dengan Mahar Minyak Goreng
Lirik Lagu Minyak Goreng - Iwan Fals, Sawit Jutaan Hektar Kenapa Hilang?
Soal Minyak Goreng Langka, Ganjar Pranowo: Sebagai Gubernur Saya Ikut Malu
Soal Minyak Goreng Mahal, Megawati Kesal Dicap Tidak Punya Empati