Ukraina Berniat Jual NFT untuk Cari Dana Perang Lawan Rusia

- Kamis, 10 Maret 2022 | 12:28 WIB
Presiden Ukraina (Instagram.com/@zelenskyy_official)
Presiden Ukraina (Instagram.com/@zelenskyy_official)

Jatengpost.com - Pemerintah Ukraina baru-baru ini membuat keputusan yang cukup mengejutkan setelah mendapat invasi militer dari Rusia.

Ukraina melalui Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov menyatakan bakal mengumpulkan dana perang dengan cara modern yakni menjual NFT.

Bagaimana proses pengumpulan dana bagi Ukraina untuk melawan serangan Rusia? Yuk, simak sampai habis lur.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Hari Ini Meningkat, Berikut Rekomendasi BPPTKG

Dilansir dari akun Twitter resmi Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov, keputusan ini diambil setelah pemerintah Ukraina melakukan serangkaian kajian cermat.

“Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami memutuskan untuk membatalkan airdrop. Setiap hari semakin banyak orang yang bersedia membantu Ukraina untuk melawan agresi," kata Mykhailo Fedorov dikutip Jatengpost.com dari akun Twitternya @FedorovMykhailo, Kamis, (10/3/2022). 

"Sebagai gantinya, kami akan segera mengumumkan NFT untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina. Kami TIDAK PUNYA rencana untuk mengeluarkan token yang sepadan,” sambungnya.

Baca Juga: Rangkuman Informasi Penting Gunung Merapi pada Malam hingga Dini Hari

Akan tetapi, keputusan tersebut dinilai banyak pengamat terlalu beresiko karena berpotensi bisa menimbulkan penipuan.

Dilansir dari situs Altfi, pelaku penipuan biasanya akan bertindak dengan modal niatan ingin menghasilkan uang dengan cara instan.

“Seperti yang telah kita lihat dengan kecepatan kilat di mana penjahat siber dapat memanfaatkan krisis global, ini akan menjadi area lain yang akan mereka coba eksploitasi," kata pakar keamanan siber ESET Jake Moore.

Baca Juga: Wonderland Indonesia Dibiayai Doni Salmanan, Alffy Rev Angkat Bicara

"Penipu sangat cepat membuat situs donasi palsu dan dengan lahirnya NFT, ini tidak akan berbeda,” sambungnya.

Sejauh ini, Ukraina diketahui telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari £200 juta atau sekitar Rp3,7 triliun dari penjualan obligasi perang.

Halaman:

Editor: Hadi Mulyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X