Hukum Swab Antigen Saat Puasa Menurut Beberapa Ulama Indonesia

Jatengpost.com - Hukum swab antigen saat puasa menjadi pertanyaan banyak umat muslim di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari merebaknya virus corona yang mewajibkan melakukan swab antigen.

Persoalan hukum swab antigen saat puasa sendiri sudah dibahas di kalangan ulama Indonesia, tidak terkecuali Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.

Nah, lalu bagaimana hukum swab antigen saat puasa menurut pendapat MUI dan Buya Yahya? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Hukum Vaksin Ketika Puasa Batal Atau Tidak? Begini Penjelasan MUI dan Buya Yahya

Hukum Swab Antigen Saat Puasa Menurut MUI

Hukum swab antigen saat puasa menurut MUI ialah boleh dan tidak membatalkan puasa. Baik itu melalui test usap di hidung, maupun di tenggorokan.

Ketentuan ini tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 23 Tahun 2021 tentang Hukum Tes Swab untuk Deteksi COVID-19 saat Berpuasa, yang ditetapkan pada 7 April 2021.

“MUI telah mengeluarkan Fatwa bahwa test swab maupun antigen tidak membatalkan ibadah puasa. Oleh karenanya kegiatan ini tetap diperbolehkan,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Gus Baha: Isra Miraj Hadiah untuk Nabi Muhammad SAW Saat Sedang Alami Fase Paling Sulit

Hukum Swab Antigen Saat Puasa Menurut Buya Yahya

Adapun hukum swab antigen saat puasa menurut Buya Yahya, ada beberapa catatan yang perlu dijelaskan.

Dilansir JATENGPOST.COM dari kanal YouTube Al-Bahjah TV dengan judul video 'Tanggapan Buya Yahya Tentang Fatwa MUI Tes Swab Tidak Membatalkan Puasa', Buya Yahya menjelaskan lebih jauh soal permasalahan ini.

Menurut Buya Yahya, pada dasarnya empat mahzab (mahzab Syafii, Hanafi, Hambali, dan Maliki) mengatakan jika memasukkan sesuatu ke dalam hidung itu bisa membatalkan puasa.

Baca Juga: Isra Miraj; Palestina Menjadi Tanah Kelahiran 5 Nabi Besar Islam