Jatengpost.com - Menjelang akhir tahun 2022 ini, studio bioskop di tanah masih terus diramaikan oleh perfilman horor lokal.
Terbaru, ada Perempuan Bergaun Merah yang dijadwalkan akan tayang pada hari ini, Kamis (3/11). Sebelum menontonnya, jika teman-teman penasarab dengan filmnya, ada baiknya skip artikel ini. Tapi jika teman-teman penasaran dengan rating filmnya, mari baca sampai akhir.
film garapan Willian Chandra ini merupakan produk kolabortaor antar tiga perusahaan film, yakni Frontier Pictures, Rapi film dan Legacy. Kemudain diproduseri oleh Timo Tjahjanto yang sudah masyhur dalam garapan film horor.
Perempuan Bergaun Merah sendiri merupakan sempalan atau spin-off dari salah satu karakter hantu dalam franchis film Sebelum Iblis Menjemput.
Timo Tjahjanto yang sebelumnya menyutradarai Sebelum Iblis Menjemput 2018 dan Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 2020 silam, kali ini berkesempatan bduduk di kursi produser.
Sedangkan kursi sutradara pun diserahkan ke William Chandra yang sebelumnya sukses menyutradarai film Sekte, 2019 silam.
Baca Juga: Fitur, Varian dan Daftar Harga Honda WR-V
William Chandra diketahui mengawali karir sutradara di film-film pendek independen, yang entah kenapa ketika memasuki film panjang malah identik dengan film bertema horor. William Chandra diketahui merupakan penulis naskah film Perempuan Bergaun Merah itu sendiri.
Selain menghadirkan kehororan dengan plot yang terkesan template dengan film horor lainnya, Perempuan Bergaun Merah hadir dengan mengangkat tema Kekerasan Seksual pada perempuan, merupakan isu yang sedang hangat di tanah air.
Sayang, hal tersebut nampaknya malah memundurkan khazanah film horor Indonesia 30 tahun ke belakang, tepatnya di era Suzzanna. Perempuan ditempatkan sebagai karakter korban tak berdaya, dan baru bisa melakukan perlawanan setelah mati dan menjadi hantu. Miris!
Baca Juga: Honda WR-V Akhirnya Rilis Pertama Kali di Indonesia
Berada di bawah produser Timo Tjahjanto, tentunya harus ada over the top violence. Anggota badan yang terputus dan darah berceceran adalah deretan adegan yang wajib ada.
Setiap penampakan pun dibuat sehalus mungkin dengan tidak bergantung pada efek suara yang mengagetkan. Namun sayang, dengan deretan elemen horor dan gore, terasa datar karena plot twist di akhir yang mudah ditebak.
Yang berbeda dari film tersebut, Timo Tjahjanti mengangkat kultur Tionghoa, terutama urban legend Nu Gui. Hantu Perempuan Bergaun Merah yang konon bunuh diri agar arwahnya yang marah bisa membalas dendam terhadap semua pihak yang bertanggung jawab atas kematiannya.
Artikel Terkait
Dito Mahendra Menutup Jalan Damai, Pengacara Nikita Mirzani: Jangan Kegeeran!!
Terungkap!!! Putra Bungsu Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Ternyata Anak Angkat
Honda WR-V Akhirnya Rilis Pertama Kali di Indonesia
Fitur, Varian dan Daftar Harga Honda WR-V
Dua Oknum Tenaga Kesehatan Digerebek Warga Sedang Berbuat Mesum Di Puskesmas, Tertangkap Basah Tanpa Busana