Kena Semprot Media Inggris, Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI Dinilai Tuli dan Tidak Peka

Jatengpost.com - Media olahraga ternama asal Inggris, The Athletic mengkritik keras Presiden FIFA, Gianni Infantino lantaran menggelar fun football dengan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule dan jajarannya. 

Seperti yang sudah ramai diberitakan, Infantino dan jajaran FIFA lainnya menerima ajakan Iwan Bule bersama anggota PSSI lainnya begitu saja setelah mengadakan rapat, pada Selasa (18/10) lalu. Keduanya nampak tertawa bersama seperti tidak ada beban apapun.

Hal tersebut menuai reaksi negatif dan kritik pedas dari publik sepak bola nasional. Tak hanya masyarakat dan media lokal, kegiatan yang dinilai nirempati itu juga menjadi sorotan dari media-media internasional. The Athletic menilai mencap Infantino dkk sebagai orang tuli dan minus kepekaan di tengah situasi duka atas Tragedi Kanjuruhan yang hingga saat ini memakan 134 korban jiwa.

Baca Juga: Chelsea Vs Manchester United, Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

“Tuli, tidak peka, menggunakan istilah ‘bencana’ dalam komunikasi publik tetapi benar-benar merendahkan, dia tidak tahu apa arti kata tersebut,” seperti ditulis The Athletic dalam artikelnya, Jumat (21/10).

Selain menyemprot Infantino, The Athletic juga mengutuk keras PSSI atas kegiatan unfaedah tersebut. The Athelic menyoroti tindakan tuan rumah yang menurutnya adalah sebuah kesalahan besar.

“Ketidaktepatan Infantino, dan tindakan tuan rumahnya, adalah kesalahan penilaian yang besar, hal ini harus dipastikan tidak terjadi lagi,” tulis artikel tersebut.

Baca Juga: TGIPF Terima Hasil Lab Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan dari BRIN! Tidak Diumumkan ke Publik?

The Athletic juga melontarkan hujatan kepada PSSI. The Athletic menyorot tindakan PSSI yang menerima mentah-mentah ajakan Infantino. The Athletic menyayangkan Tragedi Kanjuruhan yang menghilangkan ribuan nyawa orang terkasih melayang begitu saja. 

“Untuk orang-orang yang kehilangan terkasih dari hidup mereka, hidup dari luka-luka dari serangkaian kesalahan yang menyebabkan kematian fans sepak bola yang seharusnya dapat dihindari, ini perilaku memuakkan dari orang berkuasa,” lanjut artikel tersebut.