Jatengpost.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) membuka program magang ke Jepang 2022, untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng.
Sekretaris Disnakertrans Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan, program magang ke Jepang dibuka mulai Senin (10/10/2022). Namun, rangkaian seleksi dan pelatihan serta pemberangkatan berjalan hingga awal 2023.
Lebih lanjut menurut Defransisco Dasilva Tavares, program itu dikhususkan bagi warga ber-KTP Jawa Tengah.
Baca Juga: Bikin Bangga! 16 Budaya Jawa Tengah Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Fransisco menyebut, saat pendaftaran sebanyak 496 orang antusias mengikuti, sementara mereka yang ikut seleksi ada 275 orang.
“Program magang ke Jepang ini diprioritaskan untuk orang kurang mampu, karena ini semua tahapan kan free (gratis) tidak ada pungutan apapun. Ini sejalan dengan program pemerintah, untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan jumlah orang miskin,” jelasnya Senin (17/10/2022).
Fransisco menjelaskan, seleksi diadakan untuk memilih orang yang tepat guna mengikuti program magang. Hal itu terkait dengan musim di Jepang, dan budaya kerja yang sangat ketat.
Baca Juga: Komentari 'Modyar' dalam Tragedi Kanjuruhan, Admin Twitter Polsek Srandakan Diperiksa Propam
“Tes ini menggandeng International Man Power Japan dan Kemenaker RI. Alasan ada tes, (karena di sana) ada empat musim, dan etos kerja di sana kan kencang. Perlu semangat tinggi,” sebutnya.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, selain tes fisik para peserta yang lolos juga akan dibekali bahasa dan budaya Jepang. Adapun, jenis pekerjaan yang akan dilakukan meliputi berbagai bidang, mulai dari pekerja pabrik hingga jasa.
“Mereka akan kerja di berbagai sektor, contohnya pertanian, konstruksi manufaktur, hingga care giver (perawat). Jadi di Jepang mereka akan bekerja selama tiga tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Resmi Tunda Liga 3, Asprov Jateng Gelar Emergency Meeteng Komite Eksekutif
Masduqi mengurai, selama persiapan peserta dibiayai oleh APBD Jateng, mulai dari penginapan, hingga pelatihan. Namun demikian, untuk biaya transportasi dan pengecekan kesehatan ditanggung para peserta
“Tes fisik pelatihan bahasa selama lebih kurang 10 bulan di Jateng. Jika lolos, mereka kemudian difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja sifatnya gratis. Pendaftaran dan pelatihan kita fasilitasi pelatihan di Jateng kita fasilitas,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Buntut dari Konten yang Dinilai Lecehkan Pasien, Mahasiswi Kesehatan Unisa Terancam Diberi Sanksi
PKKP Disporapar Jateng Gandeng Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Launching Desa Wisata Babadan
Resmi Tunda Liga 3, Asprov Jateng Gelar Emergency Meeteng Komite Eksekutif
Komentari 'Modyar' dalam Tragedi Kanjuruhan, Admin Twitter Polsek Srandakan Diperiksa Propam
Bikin Bangga! 16 Budaya Jawa Tengah Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda